Selasa, 23 Oktober 2012
Hipotesis
Hipotesa adalah anggapan atau jawaban sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah : Terdapat pengaruh signifikan dari faktor harga, pelayanan, kelengkapan barang dan kenyamanan dengan frekuensi beli konsumen pada Minimarket
Landasan Teori
Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yangn secara langsung terlibat dalam memdapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen:
1) Proses pengambilan keputusan.
2) Kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.
Perubahan lingkungan yang tercermin pada perilaku konsumen menyebabkan manajer pemasaran dituntut untuk selalu memperbaharui pengenalan terhadap konsumennya.
Analisis pasar konsumen dalam hubungan dengan perilaku konsumen dimulai dengan meneliti hal-hal seperti:
1) Siapa yang ada dipasar konsumen ?
2) Apa yang dibeli konsumen ?
3) Kapan konsumen membeli ?
4) Bagaimana konsumen membeli ?
Dengan mengetahui hal-hal tersebut di atas, maka akan dikeahui kesempatan baru yang berasal dari terpenuhinya kebutuhan dan kemudian mengidentifikasikannya untuk mengadakan segmentasi pasar.
b. Teori-Teori Perilaku Konsumen
1) Teori Ekonomi Makro
Teori ini mempunyai asumsi:
a) Bahwa konsumen selalu mencoba untuk memeksimalkan kepuasan dalam batas kemampuan.
b) Bahwa ia mempuyai kemampuan tentang beberapa alternatif sumber untuk memuaskan kebutuhannya.
c) Bahwa ia selalu bertindak dengan rasional.
2) Teori Psikologis
Teori ini merupakan penerapan dari teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.
Tujuan mempelajari bidang psikologis ini adalah:
a) Mengumpulkan fakta-fakta perilaku konsumen.
b) Psikologis berusaha meramalkan perilaku manusia.
c) Psikologis bertujuan untuk mengontrol perilaku manusia.
3) Teori Sosiologis
Teori ini mengarahkan analisa perilaku pada kegiatan-kegiatan kelompok, seperti: keluarga, teman, perkumpulan olah-raga dan sebagainya.
4) Teori Antropologis
Teori ini menekankan perilaku konsumen dari kelompok masyarakat yang besar. Termasuk dalam kelompok ini antara lain, kebudayaan, sub-kultur dan kelas-kelas sosial.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/analisis-faktor-faktor-perilaku-konsumen-yang-mempengaruhi-frekuensi-beli-konsumen-pada-supermaket-pamella-i-yogyakarta/
Kerangka Pemikiran
Pengambilan keputusan oleh konsumen beraneka ragam bergantung pada jenis keputusan pembelian. Melalui bertindak dan belajar, seseorang akan mampu mendapatkan keyakinan dan sikap, kemudian keduanya mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
Setiap orang memiliki sikap terhadap semua hal. Sikap mendapatkan semua itu kedalam sebuah kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai suatu obyek, bergerak mendekati atau menjauhi obyek tersebut. Sikap menyebabkan orang berperilaku secara konsisten terhadap obyek yang serupa.
Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan juga mempengaruhi market share-nya. Bagi perusahaan, harga tersebut akan memberikan hasil dengan menciptakan sejumlah pandapatan dan keuntungan bersih. Harga suatu barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan.
Pelayanan yang baik dan memuaskan dapat membuat konsumen konsisten pada suatu produk awal dan mereka berusaha meningkatkan volume pembelian pada perusahaan yang mereka sukai. Konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang lama, karena telah mendapatkan kepuasan dari produk yang sama yang telah dikonsumsinya. Dengan pelayanan yang baik membuat konsumen merasa nyaman dan betah untuk berbelanja disebuah supermarket.
Tersedianya berbagai macam produk dan merek barang membuat konsumen puas dan lebih leluasa mencari dan memilih kebutuhan sehari-hari mereka.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/analisis-faktor-faktor-perilaku-konsumen-yang-mempengaruhi-frekuensi-beli-konsumen-pada-supermaket-pamella-i-yogyakarta
Jumat, 19 Oktober 2012
Fakta Jakarta tentang pelayanan kereta api
Fakta tentang masalah yang terjadi di Jakarta sangatlah banyak, kemacetan, banjir, kecelakaan dan salah satunya adalah tentang pelayanan kereta api.
Dimana banyak pengguna kereta api merasa tidak puas dengan pelayanannya, ini terbukti dari beberapa faktor, salah satunya adalah tanggal 1 Oktober lalu, tarif kereta rel listrik naik sebesar Rp 2.000. Tarif KRL Jakarta-Bogor misalnya menjadi Rp 9.000, tarif Tanah Abang-Serpong menjadi Rp 8.000, dan tarif Jakarta -Bekasi menjadi Rp 8.500. ini tidaklah menjadi masalah apa bila penumpang merasa puas dengan pelayanannya.
Itu hanyalah salah satu factor, masih banyak faktor-faktor diantaranya, factor ketepatan waktu, informasi yang tepat dan jelas di stasiun, fasilitas yang memadai dalam penunjang kereta api seperti memiliki rak bagasi, pegangan untuk orang yang berdiri, pintu dan jendela yang sewajarnya, fasilitas penyandang cacat, fasilitas untuk ibu hamil, untuk anak dibawah lima tahun, fasilitas kasehatan untuk orang sakit dan keselamatan, fasilitas untuk mengetahui nama dan nomor urut kereta, informasi mengenai gangguan perjalanan dan ketepatan jadwal perjalanan.
Selain itu pemerintah seharusnya memperhatikan armada kereta api dengan banyaknya pengguna kereta api. Agar pengguna kereta api tidak berdesak-desakan, yang malah akan membahayakan keselamatan banyak orang. Jalur-jalur di perhatikan agar perjalanan nyaman sampai tujuan.
Apabila kasus-kasus pelayanan ini mau tercapai perlu beberapa proses yang harus dijalankan diantaranya melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besarkah kepuasan masyarakat terhadap tingkat pelayanan kereta api, menjalankan tugas-tugas perbaikan sesuai tugas masing-masing bidang. Sehingga tujuan untuk kepuasan masyarakat dalam pelayanan kereta api dapat terealisasikan dengan baik. Dan semua penumpang yang menggunakan pelayanan kereta api dapat merasa puas.
Senin, 08 Oktober 2012
Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Berbelanja Dan Latar Belakang Masalah
Analisis Jurnal I
Tahun Penerbitan : 15 Oktober 2011
Nama Pengarang : Anantha P
Tema : Faktor Yang Mempengaruih
Masyarakat Berbelanja
Judul
:
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL.(Studi Kasus Pada
Konsumen Pasar Candi Lontar, Manukan-Surabaya
Official URL: http://www.upnjatim.ac.id
Abstract
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Tempat jual beli yang aman, nyaman, dan dengan harga yang bersaing merupakan
harapan pembeli. Kondisi tersebut tentunya diharapkan oleh pengelola,
manajemen pasar Candi Lontar Manukan tetap harus mengevaluasi dan memperbaiki
kinerja manajemennya dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dengan
menjalankan strategi-strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk
menanggulangi penurunan omzet pendapatan serta tetap memperhatikan perilaku
belanja konsumennya dan memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan
konsumennya. Objek penelitian dalam studi ini adalah konsumen yang berbelanja
di Pasar Candi Lontar, Manukan-Surabaya yang berjumlah 100 orang. Data yang
dibutuhkan adalah data primer, yaitu data yang diambil dari responden dengan
menggunakan kuisoner yang harus diisi konsumen yang berbelanja di Pasar Candi
Lontar, Manukan-Surabaya. Dan variabel yang digunakan adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian (keputusan berbelanja) yang terdiri
dari Desain fisik, harga, lokasi, pelayanan, keamanan, kebersihandan
fasilitas. Berdasarkan hasil deskriptif tabulasi silang dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan oleh konsumen dalam berbelanja
di Pasar Tradisional Candi Lontar, Manukan-Surabaya berdasarkan tingkat
pendapatan responden menyatakan bahwa mayoritas responden yang memiliki
pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,- melakukan pembelian pada produk
kebutuhan pokok sedangkan yang minoritas melakukan pembelian pada produk
pakaian. Dan berdasarkan jenis pekerjaan ibu rumah tangga mayoritas melakukan
pembelian pada produk kebutuhan pokok dan yang minoritas melakukan pembelian
pada produk pakaian dan buah-buahan.
|
Langganan:
Postingan (Atom)