Rabu, 06 November 2013

Contoh Kasus Bisnis Tidak beretika

Contoh Kasus Bisnis Tidak beretika
1.     Kasus Bisnis pencampuran bahan kimia ke dalam makanan
Banyaknya ragam makanan – makanan ringan yang dijual oleh masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, membuat masyarakat Jakarta mudah dalam mencari makanan kesukaan terutama yang mempunyai hobi wisata kuliner, macam – macam makanan yang dijajakan oleh para pedagang yaitu seperti ketupat sayur, stick kentang  dan masih banyak lagi macamnya yang banyak digemari oleh semua umur dari anak –  anak kecil sampai usia remaja, tetapi sangat disayangkan demi mendapat keuntungan yang berlipat – lipat, para pedagang – pedagang ini tidak memperhatikan kesehatan para konsumenya, demi mendapatkan keuntungan mereka para pedagang menggunakan bahan – bahan kimia kedalam produk makanan yang mereka olah, seperti boraks, formalin dan bahan – bahan kimia lainya yang sangat  dan sangat membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung bahan – bahan kimia tersebut, sudah banyak kasus yang terjadi di Jakarta khususnya mengenai hal ini, contohnya bakso yang mengadung formalin, stick kentang yang menggunakan boraks untuk memperenyah, dan ketupat supaya lebih awet.bisnis atau usaha yang seperti ini sangat dan sangat tidak beretika karena dampak nya merugikan konsumen.
Komentar Penulis : harusnya ada ketegasan dari pemerintah mengenai hal ini,untuk member hukuman atau teguran kepada para pedagang – pedagang nakal tersebut, karena sangat merugikan dan membahayakan kesehatan bagi masayarakat yang mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung bahan –  bahan kimia tersebut, dan adanya sosialisasi dari pihak terkait mengenai hal ini kepada para pedagang  –  pedagang nakal yang hanya memikirkan keuntungan dirinya saja tanpa memikirkan dampak atau efek yang ditimbulakan akibat jajanan yang mereka jajakan yang mengandung bahan – bahan kimia.

2.    Kasus Bisnis Penyuntikan Gas elpiji 3 kg ke gas elpiji 12 kg
Kasus pemindahan isi ulang tabung gas elpiji ilegal marak terjadi di wilayah Jabodetabek.  melakukan pemindahan isi tabung gas ukuran 3 kilogram yang bersubsidi ke tabung gas ukuran 12 kilogram nonsubsidi.Mereka memanfaatkan gas 3 kilogram yang lebih murah karena subsidi lalu dijual dengan harga normal.dari modus ini pelaku bisa meraup keuntungan hingga Rp 28 ribu per tabung.Sejak tahun 2009 hingga sekarang telah terjadi 40 kasus penyuntikan gas elpiji dari 3 kilogram ke 12 kilogram dan semakin marak seiring program konversi minyak tanah ke gas.

Komentar Penulis : Tindakan ilegal  membuat tabung gas 12 kilogram rentan ledakan akibat rusaknya karet pada mulut tabung saat pengisian. agar konsumen waspada dengan membeli gas pada agen resmi dan menimbang tabung sebelum membeli.tindakan bisnis ini sangat tidak beretika, karena dapat merugikan konsumen bahkan dapat menyebabkan kematian apabila tabung tersebut meledak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar